LAPORAN
RANCANGAN PERCOBAAN
MENGANALISA DATA
PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP
I. Pendahuluan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan-rancangan percobaan lainnya. Dalam rancangan ini tidak terdapat lokal kontrol, sehingga sumber keragaman yang diamati hanya perlakuan dan galat. Sedangkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) mempunyai lokal kontrol (Hanafiah, 2004).
II. Rancangan Percobaan
Menurut beberapa ahli, definisi dari rancangan percobaan adalah sebagai berikut:
a) a) Pola atau tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan nonperlakuan) dalam suatu percobaan pada kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian menjadi dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap data hasilnya disebut rancangan percobaan (experimental design) (Hanafiah, 2004).
b) b) Perancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas (Sudjana, 1991).
III. Uji Rancangan Acak Lengkap
Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
Yij = µi + τi + εij atau Yij = μi + εij
Keterangan:
i = 1, 2, … , t dan j = 1, 2, … , r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Rataan umum
τi = Pengaruh perlakuan ke-i
εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
a) a) Menentukan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan yang didasarkan pada hasil studi. Hipotesis biasanya memuat pernyataan-pernyataan yang bersifat netral atau hal yang umum terjadi (Mattjik dan Sumertajaya, 2000). H0: τ1= … = τi = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati) H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0
b) b) Pengacakan Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan komputer (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar